Kesuksesan besar yang diraih seseorang dalam hidupnya adalah gabungan dari kesuksesan kecil yang pernah ia raih sebelumnya satu persatu. Kesuksesan besar selalu diraih setelah seseorang melalui suatu rentang waktu yang lama, perjuangan yang panjang dan berliku, dan sudah pasti sangat melelahkan.
Dalam rentang waktu yang lama tersebut, seseorang hanya dapat meraih sukses besar apabila ia dapat mengalahkan kelelahan dan godaan jiwanya untuk mundur dari perjuangan. Dari sanalah kita menemukan bahwa sesungguhnya faktor-faktor utama yang menentukan kesuksesan seseorang tidak saja bersumber pada kecerdasannya, tetapi terutama ditentukan oleh sifat-sifat dalam jiwanya, yaitu kesabaran, keuletan dan ketekunan.
Orang-orang cerdas yang gagal dalam hidupnya atau tidak mencapai prestasi puncak dalam hidupnya pada umumnya disebabkan karena kecerdasan mereka tidak didukung oleh sifat-sifat jiwa tersebut (Kesabaran, keuletan dan ketekunan).
Manajemen modern boleh saja menggantikan kata “bekerja keras” dalam kamus kesuksesan, tetapi mereka tidak dapat menafikan unsur “waktu” sebagai proses yang menguji daya tahan seseorang dalam pendakiannya menuju puncak kesuksesan.
Waktu merupakan variabel tetap yang menguji kekuatan mental seseorang. Perjalanan menuju puncak kesuksesan merupakan pendakian jiwa yang sangat melelahkan. Hanya mereka yang sabar, ulet dan tekun yang dapat bertahan untuk tetap mendaki menuju puncak kesuksesan.
Darimanakah sifat-sifat jiwa itu terbentuk? Jawabannya adalah dari tekad. Jadi kesabaran, keuletan dan ketekunan adalah buah dari tekad yang kuat.