By: yudho
Tidak ada usia tua untuk terus belajar. Ibarat pisau, makin di asah, makin sering maka akan semakin tajam. Pisau yang jarang di asah akan mudah karatan sehingga menjadi tumpul.
Begitu juga otak seseorang. Jika sering dipergunakan belajar (diasah) akan tajam, mudah mencerna informasi, cepat paham, dan ingatannya akan tahan lama.
Tetapi jika jarang digunakan belajar, otak akan tumpul, sulit memahami penjelasan, mudah sekali lupa.
Meski tidak spesifik, tanda-tanda otak yang mulai “karatan” kalau membaca cepat mengantuk, walau berlama-lama membaca buku, isinya ngga nyanthol. Karenanya kemudian tidak tertarik membaca buku, bersikap pasif, enggan bertanya dan sebagainya.
Yang dimaksud belajar disini bukan hanya belajar di sekolah formal. Sebab, ada kalanya belajar di “sekolah kehidupan” nilainya jauh lebih penting dibanding belajar di sekolah. Dari sana bisa menimba secara langsung berbagai ilmu. Misalnya : Nilai ritual, nilai kemanusiaan, kejujuran, keadilan, tenggang rasa dan lain-lain
Orang yang berhenti belajar ibarat sudah mati tapi belum dikubur. Sebab hidup pada hakikatnya adalah belajar. Belajar baru berhenti kalau sudah jadi penghuni kubur.
Orang sukses tidak pernah berhenti untuk belajar, juga senantiasa mencari cara bagaimana belajar itu bisa efektif. Orang yang ingin sukses selalu mengalokasikan waktu untuk membaca dan menyisihkan dana untuk membeli buku…