Sabar

Kesabaran merupakan salah satu ciri mendasar orang yang bertaqwa kepada Allah SWT.  Sabar memiliki kaitan yang tidak mungkin dipisahkan dari keimanan: Kaitan antara sabar dengan iman, adalah seperti kepala dengan jasadnya. Tidak ada keimanan yang tidak disertai kesabaran, sebagaimana juga tidak ada jasad yang tidak memiliki kepala.

Kesabaran adalah bukan bukan hanya semata-mata memiliki pengertian “nrimo”, ketidak mampuan dan identik dengan ketertindasan. Sabar sesungguhnya memiliki dimensi yang lebih pada pengalahan hawa nafsu yang terdapat dalam jiwa tiap-tiap manusia.

Kesabaran diperlukan dalam semua situasi. Tetapi kesabaran lebih dibutuhkan dalam hal empat situasi :

  1. Kita perlu sabar ketika menghadapi musibah dan cobaan hidup. Kehilangan orang-orang yang kita cintai, kehilangan harta benda yang berharga, kecelakaan, kegagalan dan sebagainya.
  2. Kita perlu sabar melawan godaan syahwat dan hawa nafsu dalam segala bentuknya. Syahwat kekuasaan, syahwat kebinatangan, dan lain-lain. Kita juga perlu sabar menghadapi godaan dan tekanan kejahatan dari lingkungan sosial kita.
  3. Kita perlu sabar dalam melakukan ketaatan dan kebaikan. Sebab, kebaikan-kebaikan itu adalah berat bagi jiwa kita. Hanya dengan kesabaran kita dapat menjalankan kebaikan-kebaikan itu dalam hidup kita.
  4. Kita perlu sabar dalam mencapai cita-cta hidup kita. Cita-cita besar membutuhkan kerja besar. Tidak ada sukses yang dapat kita raih dalam hidup kita tanpa kesabaran

Selanjutnya kesabaran mengejawantahkan diri dalam berbagai sikap :

–          Santun terhadap orang lain

–          Lemah lembut dan baik tutur katanya

–          Mampu mengendalikan diri dan emosi

–          Menjaga rahasia

–          Ulet dan tangguh

–          Tenang dan tidak tergesa-gesa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.