MENABUR BENIH KERJA KERAS

SAAT bekerja di sebuah perusahaan, seorang karyawan kerap memperhitungkan kinerja yang akan dipersembahkan untuk perusahaan dengan apa yang akan ia peroleh dari perusahaan tersebut. Sejatinya, hal ini sangat manusiawi, karena seorang karyawan pasti mengharapkan imbalan setimpal dari apa yang sudah ia kerjakan.

Namun, apabila kita berpikir lebih panjang, paradigma semacam ini berpotensi memberikan hasil yang tidak maksimal dalam perjalanan karir kita. Paradigma “apa yang saya berikan sesuai dengan apa yang saya terima” tak ubahnya seperti berprinsip bekerja hanya untuk hari ini, bukan untuk hari esok yang lebih baik.

Anda akan berpeluang kecil untuk sukses dalam segala hal apabila memiliki pandangan seperti ini, termasuk dalam perjalanan karir. Kesuksesan dalam karir adalah perjalanan panjang yang harus ditempuh step by step dengan segenap usaha maksimal.

Anda harus berprinsip menabur kerja keras dimanapun dan kapanpun Anda bekerja untuk menuai kesuksesan karir di masa yang akan datang.

Saat Anda bekerja dengan seorang atasan yang tidak kompeten dan kerap membuat tidak nyaman, maka Anda jangan terpancing suasana yang akhirnya membuat Anda tidak produkif. Tetaplah focus pada kewajiban Anda dan bekerjalah sebaik-baiknya bukan untuk atasan, namun untuk nama baik profesionalisme Anda. Apabila nama baik profesionailsme Anda terjaga dengan kinerja yang produktif, maka sesungguhnya Anda telah mempersiaplan masa depa karir yang lebih baik.

Atau mungkin Anda berada dalam situasi perusahaan yang memberikan gaji atau kompensasi tidak sesuai dengan harapan Anda. Maka Anda jangan membuang waktu dengan merenungi nasib yang tidak mujur, tunjukkan bahwa Anda adalah professional yang kompeten dan berkualitas. Tetaplah bekerja maksimal dan menunjukkan prestasi cemerlang pada perusahaan dengan mempu menyelesaikan tugas-tugas sesuai permintaan. Pada akhirnya perusahaan akan menilai prestasi Anda dengan harga yang pantas atas prestasi Anda yang cemerlang.

Usahakan untuk melakukan lebih dari apa yang diminta perusahaan. Tunjukkan bahwa Anda mampu mengerjakan sesuatu di luar ekspektasi atasan, sikap seperti ini akan dihargai oleh atasan dan perusahaan Anda.

Enyahkan Sikap Penghambat Karir

DALAM dunia kerja, kita dituntut senantiasa meningkatkan performa kerja demi kemajuan dan peningkatan jenjang karir. Namun banyak dari kita yang secara sadar aau tidak, justru menerapkan sikap-sikap yang justru menghambat kemajuan karir Anda? Simak, dan segera buang jauh agar tidak jadi batu sandungan delam karir Anda.

Enggan Meningkatkan Skill

Seiring berjalannya waktu dan perkembangan ilmu pengetahuan di segala bidang, perubahan skill yang dibutuhkan dalam menunjang pekerjaan tidak lagi dapat dihindari.  Banyak bidang-bidang keahlian yang berkembang menjadi lebih maju dan komplek. Apabila kita enggan belajar dan meningkatkan keahlian, maka bisa jadi keahlian kita sudah tidak menunjang tuntutan pekerjaan.

Pesimis

Selalu ragu dan bimbang dengan kemampuan diri saat menjalani karir. Orang yang selalu pesimis menjadi tidak berani mengambil resiko dan mudah putus asa setiap menghadapi rintangan. Hal ini membuat orang itu tidak percaya diri setiap kali ingin melakukan sesuatu yang lebih buat kemjuan karirnya.

Malas Bekerja Keras

Jalan utama memajukan karir adalah dengan bekerja keras dan bekerja cerdas. Menjalani pekerjaan dengan penuh antusis dan mengerahkan segala potensi yang kita miliki pasti akan menampakkan hasil yang positif daripada bekerja dengan setengah hati.

Mudah Putus Asa

Kita pasti akan dihadapkan banyak tantangan dan hambatan dalam mengejar kemajuan karir. Sejatinya apabila kita pahami. Ada peluang di setiap hambatan yang kita alami, hanya kita harus lebih jeli dalam menangkap peluang tersebut. Buang jauh-jauh sifat gampang putus asa, karena kita menjaga untuk tetap berusaha mengatasi hambatan, dan bukan justrus diam atau mundur karena sudah merasa kalah.

Mudah Tertekan

Dalam dunia kerja kita tidak bisa menghindari tugas-tugas yang harus segera dirampungkan. Terkadang tugas-tugas tersebut datang silih berganti, setumpuk tugas selesai datang lagi setumpuk tugas yang lain lagi. Anda harus bisa memanage perasaan ketika mendapat banyak tanggung jawab. Jangan mudah merasa tertekan atau tidak dapat menyelasaikan dengan baik. Perasaan tertekan inilah yang akan mengacaukan pikiran kita dan menyingkirakan potensi yang sebenarnya kita miliki.

Kenali Pemicu Kerja Tak Maksimal

Tak dapat dipungkiri, perkembangan perusahaan kerap berimbas pada meningkatnya beban kerja yang menuntut pengerjaan dengan sebaiknya. Tuntutan ini hanya akan tercapai bila Anda mengerjakan beban tugas tersebut dengan tanpa dikacaukan hal-hal yang berpotensi membuat pekerjaan tambah berat. Hal-hal tersebut nampak sepele. Kenali hal-hal yang dapat mempersulit Anda dalam memperoleh hasil kerja maksimal.

Hindari Bekerja Tanpa Perencanaan

Saat Anda memikul tanggung jawab yang cukup banyak dan berat, membagi tugas dan dengan prioritas akan membantu mengontrol beban  kerja. Prioritaskan proyek apa yang harus difokuskan dan proyek apa yang harus dikesampaingkan sementara. Tuliskan daftar tugas yang harus dikerjakan dan tentukan mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu. Jangan mengerjakan tugas tanpa perencanaan dan pengaturan yang tepat. Karena hal ini hanya akan membuat hasil kerja tidak maksimal. Periksa daftar tersebut per hari untuk memastikan pembagian skala prioritasnya masih sesuai dengan situasi dan kondisi perusahaan.

Terlarut Larut Dalam Pekerjaan

Membenamkan diri dalam pekerjaan tidak selamanya berimbas ke hasil kerja maksimal. Saat terlalu sibuk dengan beban kerja, Anda mengenyampingkan melakukan hal-hal lain, seperti berinteraksi dengan rekan kerja. Padahal rekan kerja yang berpotensi dapat membantu Anda melewatkan waktu kerja yang lebih menyenangkan dengan hasil di luar dugaan. Dalam ritme kerja Anda pasti perlu kontak internal untuk mendukung suatu tugas atau mengetahui berita perubahan internal. Jadi, interaksi dengan rekan kerja seperti makan siang bersama dapat menjadi hal yang menguntungkan.

Tidak Tebuka Dengan Atasan

Pikiran tidak mau mengganggu atasan adalah hal yang salah. Kedekatan dengan atasan tidak hanya menunjukkan focus Anda pada pekerjaan. Namun juga memastikan performa kerja. Selain itu juga memberikan informasi dan sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya.

Tidak menanyakan detail lingkup pekerjaan kepada atasan hanya karena Anda takkut mengganggu bisa membuat hasil kerja Anda tidak maksimal dan lambat penyelesaiannya. Coba buat waktu khusus dengan atasan untuk berdiskusi tentang pekerjaan, kendala Anda dan strategi solusinya.

Enggan Meningkatkan Pengetahuan

Perkembangan teknologi dan informasi yang pesat membuat banyak perubahan dalam barbagai bidang, termasuk dunia kerja. Anda bisa tertinggal jika tidak berusaha menambah pengetahuan tentang perkembangan yang ada. Tentu saja hal ini dapat membuat hasil kerja Anda tidak mengalami banyak perubahan dan menurunkan performa kerja. Anda berhak mendapat pelatihan yang dibutuhkan. Kedekatan Anda dengan atasan bisa jadi membantu upaya Anda dengan memberi subsidi biaya pelatiham, serta memberi waktu luang untuk pelatihan Anda.

Meja Kerja Berantakan

Memiliki meja kerja yang berantakan bisa berdampak memperlambat kinerja Anda. Pasalnya Anda terpaksa menghabiskan banyak waktu hanya untuk mencari surat atau file posting yang sudah lama disimpan. Cobalah meluangkan waktu untuk merapikan meja kerja atau mengorganisasi surat elektronik/ hal ini dapat membantu Anda mencari segala sesuatunya lebih cepat, llebih mudah, sehingga meningkakan efiiensi dan produktifitas kerja.

Sumber: Inspirasi Kerja

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*