Jangan Putus Asa


By: yudho outbound Malang

Agama melarang kita untuk putus asa. Sebaliknya menganjurkan kita bersikap optimis dan berfikir jauh ke depan.

Orang yang mudah putus asa adalah orang yang tidak mensyukuri nikmat. Ia lupa bahwa nikmat Tuhan begitu banyak materi dan inmateri, termasuk nikmat akal, hati dan fisik yang dapat dimanfaatkan bekerja secara produktif.

Agama pasti mengajarkan setiap insan untuk selalu optimis dan selalu berfikir dengan orientasi ke depan. Dunia merupakan ladang menanam kebaikan yang nanti bisa dipetik di akhirat. Yang bisa melakukan hal itu hanya orang yang optimis dan tidak mudah putus asa.

Orang yang mudah putus asa menganggap masa depan selalu suram, hidup tanpa harapan, hampa, putus asa. Mereka beranggapan bahwa apa yang dikerjakan sekarang ini hanya sebatas untuk kehidupan dunia, setelah itu tidak ada balasannya setelah kehidupan didunia. Dia tidak memahami pernyataan Nabi Muhammad “ Adunnya mazroatul akhirah”. Dunia ini adalah jembatan menuju akhirat.

Orang yang mudah putus asa karena jiwanya sempit, ilmunya dangkal dan imannya tipis. Jika wawasan luas dan ilmu mendalam serta imannya kuat, seseorang memiliki kesanggupan kerja yang maksimal. Pikirannya jauh ke depan serta tidak picik pandangannya.  Dia alergi dengan sikap putus asa, karena sikap tersebut berarti tidak percaya kepada Tuhan. Tuhan selalu mendengarkan permintaan hamba-Nya sepanjang dia sendiri yakin akan do`anya sendiri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.